Beranda KONGRES Kongres Ketiga

Kongres Ketiga

Dewan Perwakilan Anggota (DPA) HAPSARI 2009-2011

Kongres Ketiga HAPSARI: Perempuan Berorganisasi, Berjuang Memimpin Perubahan

Tanggal: 22–24 Desember 2008 | Tempat: Aula Akademi Gizi, Lubuk Pakam, Deli Serdang.

Kongres Ketiga yang berlangsung pada 22–24 Desember 2008 di Aula Akademi Gizi, Lubuk Pakam, menjadi saksi bagaimana organisasi perempuan akar rumput ini terus bertumbuh, mengasah diri, dan memperluas jangkauan.

Tema yang diangkat—“Perempuan Berorganisasi, Berjuang Memimpin Perubahan”—menegaskan komitmen HAPSARI untuk terus mendorong perempuan desa bukan hanya sebagai penggerak, tetapi juga sebagai pemimpin yang mampu mengarahkan gerakan menuju perubahan sosial, budaya, dan politik yang berkeadilan.

Semangat Nasional

Yang sangat membanggakan, dalam Kongres Ketiga ini semangat menuju “HAPSARI Indonesia” semakin terasa nyata. Salah satu momen penting adalah bergabungnya Serikat Perempuan Tana Poso (Sepenatap) sebagai anggota resmi HAPSARI. Hadir pula utusan dari tiga calon anggota baru yang menunjukkan minat untuk bergabung: Kelompok Perempuan Pemalang (Jawa Tengah), Kelompok Perempuan Tanah Karo, dan Kelompok Perempuan Padang Sidempuan (Sumatera Utara).

Jumlah peserta melonjak signifikan: 119 orang memiliki hak bicara dan suara. Peserta terdiri dari pengurus serikat tingkat kabupaten, ketua-ketua kelompok anggota serikat, seluruh Dewan Perwakilan Anggota (DPA) dan Pelaksana Harian (PH) HAPSARI. Ada sekitar 30 peninjau yang memiliki hak bicara. Sistem kuota yang menetapkan bahwa serikat dengan anggota minimal 100 orang berhak menambah peserta, membuat setiap serikat semakin antusias mengirimkan wakilnya.

Kemajuan Para Kader

Kemajuan kader sangat terasa dalam Kongres ini. Mereka yang memimpin sidang-sidang pleno tampil percaya diri dan lebih lancar dibandingkan sebelumnya. Suasana sidang hidup dengan berbagai interupsi dan tanggapan yang disampaikan santai namun tetap serius.

Pemilihan kepengurusan berjalan sangat serius. Seleksi yang ketat dan persaingan yang jelas menjadi bukti bahwa keberanian perempuan akar rumput terus berkembang. Ada yang bahkan sudah berani mencalonkan diri sendiri. Bagi organisasi perempuan akar rumput seperti HAPSARI, keberanian ini luar biasa dan istimewa.

Kongres menetapkan kembali tujuan, visi, misi, dan program strategis HAPSARI:

Tujuan: Menjadi wadah perjuangan bersama kaum perempuan melalui organisasi-organisasi perempuan yang independen.

Visi: Terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera tanpa ada penindasan antara perempuan dan laki-laki, dengan penghargaan yang sama terhadap hak-hak yang dimiliki oleh keduanya.

Misi:

  1. Menumbuhkan dan menguatkan gerakan perempuan sebagai bagian dari gerakan rakyat untuk perubahan sosial, budaya, dan politik yang adil.
  2. Menumbuhkan dan memperkuat kepemimpinan politik perempuan lokal sebagai bagian dari kekuatan politik perempuan nasional.
  3. Melakukan berbagai upaya untuk menghapuskan kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan, baik yang dialami anggota khususnya maupun perempuan secara umum.

Program Strategis:

  1. Memperkuat organisasi dan kepemimpinan perempuan agar lebih mandiri.
  2. Meningkatkan kemampuan pengurus dan anggota untuk menyelesaikan persoalan ketidakadilan sosial.
  3. Mendidik anggota memahami politik perspektif perempuan.
  4. Mensosialisasikan Hak Asasi Perempuan dan anti kekerasan berbasis gender.

Kepengurusan DPA periode 2008–2011:

  • Ketua: Sutini (SPI Labuhanbatu)
  • Sekretaris: Riani (SPI Serdang Bedagai)
  • Wakil Sekretaris: Sanikem (SPI Deli Serdang)
  • Bendahara: Asriyanti (SPI Serdang Bedagai)
  • Anggota: Farida Ariyani Lubis, Jumasni, Rahmawati Hari, Zulfa Suja

Pelaksana Harian (PH) dari unsur DPA: Zulfa Suja.

Pelantikan pengurus baru dilakukan pada 24 Desember 2008, disertai seminar dengan narasumber Ibu Ir. Nurlisa Ginting (Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sumut), paduan suara, pembacaan puisi, dan ceramah dari Dai Cilik, anak pengurus SPI Labuhanbatu.

Longmarch ke Kantor Bupati

Sebelum pelantikan, sekitar 200 peserta melakukan longmarch ke Kantor Bupati Deli Serdang untuk menyampaikan hasil-hasil Kongres dan menuntut pengalokasian anggaran untuk program pemberdayaan perempuan dan anak.***