FederasiHapsari: Setelah lebih duapuluh tahun berorganisasi dan bergerakan, tahun 2013 adalah fase baru bagi HAPSARI bersama sepuluh serikat perempuan basis yang menjadi anggotanya. Saat ini, HAPSARI memfokuskan diri melakukan kerja di tiga ranah gerakan, yaitu : (1) Membangun representasi gerakan perempuan basis, (2) Memperkuat gerakan perempuan nasional, dan (3) Memperkuat ekonomi perempuan basis pelaku gerakan.
Untuk menjalankan ketiga aspek tersebut, HAPSARI memanfaatkan semua sumberdaya pendukung yang ada dalam internal organisasi, yaitu; serikat-serikat anggota, para kader, radio komunitas, credit union dan koperasi. Seluruh sumberdaya tersebut dikelola menjadi sumber kekuatan HAPSARI untuk menggerakkan misi, sehingga mimpi ideal (visi) semakin jelas dituju.
Seluruh sumberdaya yang ada diminta bergerak atau digerakkan untuk memenuhi tiga aspek tersebut. Pencapaiannya diupayakan melalui berbagai program yang sedang dan akan dijalankan organisasi.
Apapun yang sedang dan akan dilakukan HAPSARI, harus menghasilkan setidaknya tiga capaian. Pertama: perempuan basis yang semakin kuat, semakin meningkat pengetahuan, harga diri dan kesejahteraannya. Perempuan basis yang memiliki pengetahuan dan kesadaran bertindak untuk menghapuskan berbagai bentuk kekerasan dan ketidak adilan. Tetapi tetap menjadi perempuan basis yang tidak melupakan komunitas dimana ia berada. Perempuan basis yang terus menebar kebaikan untuk sesama dan membebaskan sesama dari ketidak berdayaan. Bukan perempuan basis yang setelah terbebaskan, lalu melupakan sesamanya yang masih membutuhkan dukungan.
Capaian Kedua: adalah gerakan kesadaran perempuan basis di komunita-komunitas lokal ini harus menjadi bagian dari apa yang sedang disuarakan dan diperjuangkan kaum pergerakan di tingkat nasional yang berhadapan langsung dengan pemegang kekuasaan tertinggi negara. Meski hanya suara, gerakan HAPSARI harus dengan tegas memberikan dukungan. Sedikitnya dengan pernyataan sikap, kampanye dukungan, atau aksi massa bersama.
Capaian ketiga: adalah soal pengurangan kemiskinan dan penguatan ekonomi perempuan basis pelaku gerakan. Pengalaman panjang HAPSARI menunjukkan bahwa mayoritas kader-kader perempuan basis yang menyatakan berkomitmen membangun gerakan bersama di HAPSARI telah menyediakan diri, pengetahuan dan waktunya untuk gerakan. Tanpa dukungaan sumberdaya yang menopang ekonominya, jelas para kader tak bisa bekerja. Mereka harus punya beras, harus bayar uang sekolah anak, bayar biaya berobat dan sebagainya. Jika ini hanya mengandalkan honor sebagai pelaksana program, tidak berkelanjutan. Paling-paling, program yang ada setahun dua tahun lalu selesai.
Itulah kenapa HAPSARI harus segara membangun strategi memperkuat ekonomi perempuan basis pelaku gerakan yang kini diwujudkan melalui pengembangan Basis Produksi. Konsepnya sudah dibangun lebih tiga tahun lalu dan sekarang mulai dijalankan pelan-pelan. Kami pasti mampu.***
