Sambil bekerja mengajar di sebuah sekolah swasta (Madrasah Tsanawiyah) dan selama dua tahun menumpang di rumah Simbok (Almarhum) di Desa Bingkat kecamatan Perbaungan, tahun 1996 untuk pertamakalinya HAPSARI dapat menyewa sendiri sebuah rumah sederhana yang sekaligus dijadikan Sekretariat HAPSARI pertama kali. Dari sinilah kegiatan-kegiatan HAPSARI semakin berkembang. Dari Bingkat inilah, Lely mulai mendapat dukungan dari banyak sahabat, terutama dari sesama guru yang ketika itu adalah kaum muda Desa. Ada Adul Kholiq Nst, Zainuddin, Asriyanti, Rusmawati dan Sri Amni Mispawati.
Dari Bingkat ini pula HAPSARI memulai perluasan wilayah pengorganisasian perempuan desa, ke desa-desa lainnya di kecamatan Perbaungan. Pada fase ini HAPSARI mulai mendapat dukungan dari para sahabat, laki-laki dan perempuan, terutama dari para guru di Madrasah Tsanawiyah Bingkat, tempat Lely (pendiri HAPSARI) mengajar. Ada Asriyanti, Abdul Kholiq Nst. Zainuddin dan Sri Amni di sini. HAPSARI juga mulai berkenalan dengan kalangan aktifis organisasi non pemerintah di sekitar Medan, terutama dalam jaringan WIM, sebuah forum Ornop di Sumatera Utara.***