Beranda KONGRES Kongres Kedua

Kongres Kedua

Kongres Kedua HAPSARI: Menguatkan Akar, Menggalang Perubahan

Tanggal: 18–21 Desember 2004 | Tempat: Desa Sukasari, Perbaungan, Serdang Bedagai

Tiga tahun setelah federasi HAPSARI berdiri, tibalah saatnya untuk menegaskan kembali arah dan kekuatan perjuangan. Kongres Kedua HAPSARI yang berlangsung pada 18–21 Desember 2004 menjadi tonggak penting untuk memperkuat akar gerakan dan menyiapkan strategi ke depan.

Menguatkan Akar di Sukasari

Pelantikan Pengurus terpilih dilakukan di Wisma Perbaungan

Tempat pelaksanaan kongres punya arti yang sangat dalam: Desa Sukasari. Di desa inilah HAPSARI pertama kali berakar, dan dari sini pula para pendiri seperti Lely Zailani, Neni Dwiani, Sudartik, dan Salem memulai langkah perjuangan mereka. Kongres kali ini adalah momen untuk pulang ke rumah, mengenang jejak sejarah, dan memperbaharui komitmen.

Seluruh peserta tinggal di rumah-rumah penduduk desa, menyatu dengan kehidupan masyarakat. Arena kongres adalah tanah lapang sepak bola di Desa Sukasari—simbol kesederhanaan dan kebersamaan. Makanan pun disiapkan secara gotong royong: penduduk desa bergiliran menyediakan nasi bungkus dari berbagai dusun, memperlihatkan solidaritas yang tulus.

Sebanyak 45 orang peserta hadir, mewakili:

  • SPI Deli Serdang dan Serdang Bedagai (saat itu masih satu kepengurusan)
  • Serikat Perempuan Petani dan Nelayan (SPPN) Serdang Bedagai
  • SPI Labuhanbatu
  • SPI Simalungun
  • Komunitas Solidaritas Perempuan (SP) Deli Serdang
  • Perserikatan OWA Palembang

Memperkuat Fondasi

Kongres Kedua di Desa Sukasari bukan hanya memperkuat fondasi organisasi, tetapi juga memperkuat keyakinan bahwa perempuan akar rumput mampu memimpin perubahan yang nyata. Di bawah langit Sukasari yang sederhana, HAPSARI sekali lagi membuktikan bahwa gerakan perempuan ini bukan sekadar bertahan—tapi terus tumbuh, belajar, dan bergerak maju.

Sutini (Labuhanbatu) dan Riani (Deli Serdang – Serdang Bedagai) mulai belajar memimpin sidang dalam Kongres.

Yang tak kalah penting adalah proses pembelajaran yang terjadi di forum sidang. Untuk pertama kalinya, tujuh kader perempuan bergantian memimpin sidang pleno. Walaupun masih ada yang canggung—seperti mengetuk palu sebelum keputusan diambil atau lupa membuka dan menutup sidang—semua itu menjadi pengalaman berharga yang dicatat sebagai langkah maju dalam membangun kapasitas kepemimpinan.

Moment Refleksi dan Evaluasi

Kongres Kedua juga menjadi momen refleksi yang sangat penting. Evaluasi terhadap perjalanan organisasi dilakukan secara terbuka dan jujur. Laporan Pertanggungjawaban Program dan Keuangan dari Ketua Dewan Eksekutif HAPSARI dibahas dengan serius. Setiap serikat menggelar Rapat Komisi untuk membahas laporan ini, lalu menyampaikan tanggapan secara resmi—menunjukkan bahwa budaya organisasi yang demokratis mulai tumbuh kuat. Periode kepengurusan kedua ini disepakati untuk tiga tahun (2005 – 2007).

Dari hasil evaluasi, Kongres menetapkan tujuan strategis dan program kerja yang tajam dan relevan:

Tujuan Strategis

1. Mendidik perempuan anggota memahami politik dengan perspektif perempuan sebagai sarana untuk perubahan sosial, ekonomi, politik, dan hukum yang adil.
2. Memperkuat serikat-serikat anggota agar lebih mandiri dan independen.
3. Memberdayakan anggota untuk menyelesaikan persoalan ketidakadilan sosial dalam keluarga dan masyarakat.
4. Meningkatkan ekonomi anggota serikat agar lebih mandiri.
5. Melestarikan lingkungan hidup sesuai dengan kepentingan perempuan.
6. Mensosialisasikan politik perspektif perempuan pada masyarakat luas.

 

  Program Pokok HAPSARI 2004 – 2007
1. Pemberdayaan Politik Perempuan.
2. Penguatan Pengurus Organisasi Perempuan.
3. Pemberdayaan Anggota.
4. Peningkatan Ekonomi Anggota.
5. Pelestarian Lingkungan Hidup.
6. Sosialisasi Hak Asasi Perempuan dan Anti Kekerasan Berbasis Gender.

 

Kongres kedua ini, menetapkan seorang Pelaksana Harian (PH), yaitu Zulfa Suja yang selama ini aktif dalam keanggotaan SPI Deli Serdang – Serdang Bedagai.

Kak Doris Pandjaitan (kanan) datang dari Jakarta dan memberi masukan dalam Kongres.

Acara Pendukung dan Kunjungan Tamu

Acara-acara pendukung kongres juga berlangsung meriah dan penuh makna: ada Perlombaan Kebersihan dan Keindahan antar dusun, Pawai Peserta Kongres mengelilingi jalan-jalan utama desa, Pameran Organisasi dan Bunga, serta Pementasan Teater Perempuan SPI yang selalu menjadi daya tarik.

Di sela-sela kesibukan kongres, HAPSARI kedatangan tamu istimewa: Kak Doris Pandjaitan dari Jakarta. Kehadiran beliau memberikan dukungan moral yang luar biasa dan memperluas jejaring solidaritas yang dibangun HAPSARI sejak awal.***